Kamis, 29 Desember 2011

fungsi media pembelajaran

FUNGSI DAN KEGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Husnudin, S.Pd.I
Dalam dunia pendidikan bagi seorang guru apa yang disebut media pembelajaran /alat untuk
membantu dalam proses pembelajaran adalah hal biasa, media bagi seorang guru sama fungsinya
cangkul bagi seorang petani. Guru yang professional dalam setiap mengajar tidak cukup hanya
dengan pandai atau cakap dalam menjelaskan suatu materi kepada anak didiknya namun juga harus
diikuti dengan suatu keahlian bagaimana cara menggunakan media atau alat bantu untuk lebih
efektifnya proses pembelajaran dengan arti apa yang disampaikan guru lebih mudah dicerna dan
dipahami oleh anak didik sesuai dengan definisi pembelajaran yaitu upaya menciptakan kondisi
dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah (facilitated) pencapaiannya (Dewi
Salma P. Evelina S. 1997). Dalam pembelajaran selain dengan adanya alat bantu juga perlu dipilih
strategi yang tepat agar agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.yang tentunya pada setiap kegiatan
pembelajaran terlebih dahulu harus dirumuskan tujuan pembelajarannya. Tujuan pembelajaran
harus bersifat “behavioral” atau berbentuk tingkah laku yang dapat diamati, dan “measurable” atau
diukur artinya dapat dengan tepat dinilai apakah tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan pada
awal kegiatan pembelajaran itu dapat dicapai atau belum. Disinilah letak pentingnya strategi
pembelajaran.
Strategi pembelajaran adalah suatu kondisi yang diciptakan oleh instruktur dengan sengaja
seperti metode, sarana prasarana, materi, media dan sebagainya (Dewi Salma P. Evelina S. 1997)
dengan menggunakan strategi yang dilengkapi dengan media maka anak didik jadi diberikan
kemudahan (difasilitasi) dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Mengapa media pembelajaran dapat dipandang sebagai pilihan (bahkan sebagai suatu
keharusan ) dalam strategi pembelajaran ?
Dalam perkembangannya mula-mula dikenal suatu gerakan dalam dunia pendidikan yang
dinamakan “visual educational “ pada tahun1920-an. Gerakan ini sebenarnya diilhami oleh aliran
realism dalam pendidikan pada abad 17 yang di pelopori oleh Johan Amos Comenius yang
mengarang buku teks pendidikan pertama yang berjudul ORBIS PICTUS (Dunia dalam gambar).
Comenius melihat betapa sulitnya anak-anak dieropa yang tidak berbahasa latin (misalnya
Jerman, prancis, rusia dsb.) untuk belajar bahasa latin. Bagi mereka bahasa latin sangat abstrak
karena itu Comenius menulis buku Orbis Pictus .dalam buku tersebut, tiap kata latin yang harus
dipelajari diberikan gambar bendanya disamping kata berikut. Dengan demikian bahasa latin yang
dipelajari oleh anak-anak menjadilebih nyata/kongkrit dan mudahdiingat. Aliran realisme inilah
yang mendorong timbulnya aliran / gerakan “visual education” dimana guru harus menggunakan
gambar-gambar untuk memperjelas apayang diajarkannya.
Dengan ditemukannya radio pada tahun 1930-an muncul gerakan “audiovisual
education”yang menekankan pentingnya penggunaan audiovisual dalam pembelajaran. Disinilah
mulai dikenal AVA (Audio Visual Aids) yaitu alat peraga yang menyajikan bahan-bahan visual dan
audio untuk memperjelas apa yang disampaikan guru kepada murid. Jadi peranan AVA disini adalah
untuk membantu guru dalam menyampaikan pelajaran kepada murid agar pelajaran menjadi lebih
jelas dan konkrit. Karena itu juga disebut “ Teaching Aids” (Alat untuk membantu guru
dalammengajar).
Perkembangan berikutnya terjadipada tahun 1950-an dimana pendidikan dipandang sebagai
suatu proses komunikasi. Tomas dan Weaver pada tahun 1944 menciptakan suatu model
komunikasi untuk kegiatan elektronika dan dalam kawasan matematika sehingga munculah istilah “
Audiovisual Communication”. Selanjutnyamunculistilah “ Educational Communication” dan
kemudian “Educational Media” semuanya menampilkan fungsi baru yaitu komunikasi dalam
penggunaan media.
Dalam sejarah singkat diatas menyebutkan bahwa terdapat dua fungsi media pembelajaran,
yaitu :
1. Fungsi AVA (Audio Visual Aids) berfungsi untuk memberikan pengalaman yang konkrit
kepada siswa dengan menggunakan media suara dan gambar sehingga siswa akan lebih mudah
memahami atau mengerti apa yang disampaikan oleh guru.
2. Fungsi Komunikasi.
Media (Flural) berasal darikata medium(Singular) yang artinya inbetween” (diantara). Jadi
media berada ditengah (diantara) dua hal yaitu yang menulis / membuat media (dalam
komunikasi disebut komunikator / sumber /source) dan orang yang menerima (membaca,
melihat dan mendengar ) media (dalam komunikasi disebut receiver, penerima, audiensi atau
komunikan) media yang dibuat (ditulis dalam bentuk modul dll., dibuat dalam bentuk film
slide, OHP dsb.) memuat pesan (message) yang akan disampaikan(ditransmisikan) kepada
penerima. Dalam komunikasi tatapmuka (face to face communication) pembicara
(kommunikator) langsung berhadapan dalam menyampaikan pesannya kepada penerima
(audience). Dengan meletakan pesan yang hendak disampaikan kedalam suatu format media
tertentu (buku, film, slide, dsb). Yang dinamakan kegiatan encoding.
Kegunaan media komunikasi dalam pembelajaran selain untuk menyajikan pesan,
sebenarnya ada beberapa fungsi lain yang dapat dilakukan oleh media. Namun jarang sekali
ditemukan seluruh fungsi tersebut dipenuhi oleh media komunikasi dalam suatu system
pembelajaran. Fungsi-fungsi tersebut antara lain.
1. Memberikan pengetahuan tentang tujuan belajar
2. Memotipadi siswa
3. Menyajikan informasi
4. Merangsang diskusi
5. Mengarahkan kegiatan siswa
6. Melaksanakan latihan dan ulangan
7. Menguatkan belajar
8. Memberikan pengalaman simulasi.
Pustaka : Mozaik Teknologi Pendidikan, Dewi Salma P., Eveline Siregar : UNJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar